assalamuaikum,
seminggu yang lalu saya mendapatkan tugas untuk membuat RRP, nah ada istilah yang saya tidak tahu bro..."Alam Takambang Jadi Guru", saya tahu itu adalah bahasa minang bro, secara saya kan orang minang ASLI, tapi gak tahu apa maksudnya ..
Gerbang Universitas Negeri Padang- Sumatera Barat, Indonesia. |
setelah mencari kemana-kemana kemana.. Hihihihi :D
Akhirnya inilah sedikit penjelasan mengenai Pepatah : Alam Takambang Jadi Guru
Alam takambang jadi guru adalah pepatah yang berasal dari Minang Kabau. Kalau
dijadikan bahasa Indonesia, kira-kira menjadi ” alam terkembang dijadikan
sebagai guru “.
Dewasa ini, pepatah tersebut masuk dalam moto
pembelajaran untuk guru. Entah siapa yang memasukkan, yang jelas perangkat
pembelajaran tersebut telah digandakan oleh banyak guru dan secara tidak
langsung menyebarluaskan pepatah alam takambang jadi guru. Nyatanya bagi banyak
guru pepatah ini sudah familiar juga. Bahkan di Negeri Belanda juga dikenal
oleh pakar pendidikan.
Guru
di daerah Sumatra Barat dan guru-guru penutur bahasa Melayu pada umumnya akan
langsung mengerti makna pepatah tersebut.Di Ranah Minang ungkapan tersebut
sangat komunikatif. Sementara itu, mereka yang tidak mengerti
bahasa Melayu dan bahasa Minang, hanya bisa mengira dan mendiskusikan
pengertiannya kepada teman sejawat. Namun mereka tidak akan banyak menemui
kesulitan untuk itu. Lagi pula konsepnya sangat praktis dan universal.
Pepatah Alam Takambang jadi guru ini sangat dipahami oleh setiap orang yang berasal dari Sumatra Barat. Pewarisannya secara oral. Pepatah ini diajarkan turun temurun. Dewasa ini selain secara lisan juga melalui berbagai karya tulis, termasuk di dalamnya karya sastra. Pepatah atau ungkapan ini bermakna ‘agar kita belajar pada alam yang menyajikan berbagai fenomena. Alam terbentang luas senantiasa mengabarkan sebuah kearifan’. Sejatinya pepatah atau unkapan filosofi ini mengandung makna, pertama menunjukan sikap seseorang terhadap tanggung jawab yang seharusnya ia dilaksanakan dalam rangka pengembangan diri. Kedua ungkapan ini bermakna menunjukan kepada kita apa sesungguhnya sumber dari pengetahuan dan teknologi atau keterampilan. AlamTakambang yakni menujukan sumber belajar yang sesungguhnya, yakni sumber belajar yang sungguh-sunguh dapat memenuhi “kebutuhan semua” yang sifatnya selalu ada sepanjang zaman.
Alam diciptakan Allah untuk dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Dapat dirinci, di antaranya sangat banyak pelajaran yang bisa diambil darinya. Karena itu muncul ungkapan orang Minang Kabau yang mengatakan “Alam Takambang jadi Guru” itu. Banyak sudah teknologi canggih yang kita gunakan sekarang ini mengambil prinsip kerjanya dari alam ini. Untuk itu kita selalu bersahabat dengan alam (lingkungan dimana kita berada) agar kita selalu dapat memetik pelajaran darinya.
Alam Takambang Sebagai Sumber Belajar
Alam Takambang Jadi Guru pengertian yang paling pas untuk itu adalah “alam” (sama juga dengan bahasa Indonesia) yang “Takambang” (membentang luas) ini atau alam raya ini dengan segala isinya. Jadi Guru diartikan di jadikan sebagai “guru ” ( sama dengan bahasa Inonesia ). “ Guru ” maksudnya adalah apa yang ada yang dapat memberikan pelajaran kepada kita atau apa yang dapat kita pelajari padanya. Maka guru disini bermakna luas, berlaku untuk semua baik berupa orang dan alam sekitar di segala tempat dan keadaan. Dengan kata lain maksud guru itu adalah sumber belajar, baik untuk disekolah maupun diluar persekolahan. Anak dapat belajar dirumah dengan buku dan internet, anak dapat belajar dengan binatang piaraan dan tanaman dikebun atau air yang mengalir disungai. Orang dewasa juga demikian belajar kapan saja dan dimana saja sumber belajarnya tetap saja apa yang ada di lingungannya.
AECT (Association for Education and Communication Technology) menyatakan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar atau di lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi aktifitas belajar. Optimalisasi aktifitas belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar. Sumber belajar dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. Kegiatan belajarnya dapat berlansung dimana saja dan kapan saja, dengan kata lain dengan sumber belajar yang bersifat sangat luas itu anak belajar tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Hal ini berarti bahwa bahwa alam sekitar yang dijadikan sumber belajar bermakna jauh lebih luas dan lebih bervariasi jika dibandingan “guru” di sekolah sebagai sumber belajar. Dengan hal yang seperti itu semua orang akan mendapat peluang untuk belajar sepanjang hayat, karena didukung dengan ketersediaan sumber belajar dimana-mana. Hal ini juga mengandung makna bahwa seorang guru yang mengajar mengambil bahan pelajaran juga berasal dari Alam Takambang ini. Alam Takambang Jadi Guru tantu saja merupakan sumber belajar yang maha lengkap, jauh lebih lengkap jika dibandingkan dengan sumber belajar pendidikan formal yang berupa pustaka, labortoriun dan work shop. Belajar dengan Alam Takambang akan selalu serasi dan selaras dengan perkembangan anak, perkembangan anak dan perkembangan ilmu dan teknologi. Karena belajar dengan Alam Takambang tidak akan ada dijumpai apa yang disebut dengan keterikatan, keterbelakangan, keterbatasan , kadaluarsa dan lain sebagainya. Alam Takambang dijadikan guru tidak jadi soal jauh atau dekat karena dengan bantuan teknologi banyak hal menjadi sangat mudah.
Dengan prinsip-prinsip belajar dengan Alam Takambang akan menumbuhkan jiwa kemerdekaan, seseorang hanya patuh dan hormat kepada kebenaran dan patuh dan hormat kepada kebajikan, bukan patuh kepada siapa-siapa.
Pepatah Alam Takambang jadi guru ini sangat dipahami oleh setiap orang yang berasal dari Sumatra Barat. Pewarisannya secara oral. Pepatah ini diajarkan turun temurun. Dewasa ini selain secara lisan juga melalui berbagai karya tulis, termasuk di dalamnya karya sastra. Pepatah atau ungkapan ini bermakna ‘agar kita belajar pada alam yang menyajikan berbagai fenomena. Alam terbentang luas senantiasa mengabarkan sebuah kearifan’. Sejatinya pepatah atau unkapan filosofi ini mengandung makna, pertama menunjukan sikap seseorang terhadap tanggung jawab yang seharusnya ia dilaksanakan dalam rangka pengembangan diri. Kedua ungkapan ini bermakna menunjukan kepada kita apa sesungguhnya sumber dari pengetahuan dan teknologi atau keterampilan. AlamTakambang yakni menujukan sumber belajar yang sesungguhnya, yakni sumber belajar yang sungguh-sunguh dapat memenuhi “kebutuhan semua” yang sifatnya selalu ada sepanjang zaman.
Alam diciptakan Allah untuk dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Dapat dirinci, di antaranya sangat banyak pelajaran yang bisa diambil darinya. Karena itu muncul ungkapan orang Minang Kabau yang mengatakan “Alam Takambang jadi Guru” itu. Banyak sudah teknologi canggih yang kita gunakan sekarang ini mengambil prinsip kerjanya dari alam ini. Untuk itu kita selalu bersahabat dengan alam (lingkungan dimana kita berada) agar kita selalu dapat memetik pelajaran darinya.
Alam Takambang Sebagai Sumber Belajar
Alam Takambang Jadi Guru pengertian yang paling pas untuk itu adalah “alam” (sama juga dengan bahasa Indonesia) yang “Takambang” (membentang luas) ini atau alam raya ini dengan segala isinya. Jadi Guru diartikan di jadikan sebagai “guru ” ( sama dengan bahasa Inonesia ). “ Guru ” maksudnya adalah apa yang ada yang dapat memberikan pelajaran kepada kita atau apa yang dapat kita pelajari padanya. Maka guru disini bermakna luas, berlaku untuk semua baik berupa orang dan alam sekitar di segala tempat dan keadaan. Dengan kata lain maksud guru itu adalah sumber belajar, baik untuk disekolah maupun diluar persekolahan. Anak dapat belajar dirumah dengan buku dan internet, anak dapat belajar dengan binatang piaraan dan tanaman dikebun atau air yang mengalir disungai. Orang dewasa juga demikian belajar kapan saja dan dimana saja sumber belajarnya tetap saja apa yang ada di lingungannya.
AECT (Association for Education and Communication Technology) menyatakan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar atau di lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi aktifitas belajar. Optimalisasi aktifitas belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar. Sumber belajar dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. Kegiatan belajarnya dapat berlansung dimana saja dan kapan saja, dengan kata lain dengan sumber belajar yang bersifat sangat luas itu anak belajar tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Hal ini berarti bahwa bahwa alam sekitar yang dijadikan sumber belajar bermakna jauh lebih luas dan lebih bervariasi jika dibandingan “guru” di sekolah sebagai sumber belajar. Dengan hal yang seperti itu semua orang akan mendapat peluang untuk belajar sepanjang hayat, karena didukung dengan ketersediaan sumber belajar dimana-mana. Hal ini juga mengandung makna bahwa seorang guru yang mengajar mengambil bahan pelajaran juga berasal dari Alam Takambang ini. Alam Takambang Jadi Guru tantu saja merupakan sumber belajar yang maha lengkap, jauh lebih lengkap jika dibandingkan dengan sumber belajar pendidikan formal yang berupa pustaka, labortoriun dan work shop. Belajar dengan Alam Takambang akan selalu serasi dan selaras dengan perkembangan anak, perkembangan anak dan perkembangan ilmu dan teknologi. Karena belajar dengan Alam Takambang tidak akan ada dijumpai apa yang disebut dengan keterikatan, keterbelakangan, keterbatasan , kadaluarsa dan lain sebagainya. Alam Takambang dijadikan guru tidak jadi soal jauh atau dekat karena dengan bantuan teknologi banyak hal menjadi sangat mudah.
Dengan prinsip-prinsip belajar dengan Alam Takambang akan menumbuhkan jiwa kemerdekaan, seseorang hanya patuh dan hormat kepada kebenaran dan patuh dan hormat kepada kebajikan, bukan patuh kepada siapa-siapa.
Sejatinya
pepatah atau unkapan filosofi ini mengandung makna, pertama menunjukan sikap seseorang terhadap tanggung jawab yang seharusnya ia dilaksanakan dalam rangka pengembangan diri. Kedua ungkapan ini bermakna menunjukan kepada kita apa sesungguhnya sumber dari pengetahuan dan teknologi atau keterampilan. AlamTakambang yakni menujukan sumber belajar yang sesungguhnya, yakni sumber belajar yang sungguh-sunguh dapat memenuhi “kebutuhan semua” yang sifatnya selalu ada sepanjang zaman. Alam diciptakan Allah untuk dimanfaatkan
untuk beragam keperluan. Dapat dirinci, di antaranya sangat banyak
pelajaran yang bisa diambil darinya. Karena itu muncul ungkapan orang
Minang Kabau yang mengatakan “Alam Takambang jadi Guru” itu.
Banyak sudah teknologi canggih yang kita gunakan sekarang ini mengambil
prinsip kerjanya dari alam ini. Untuk itu kita selalu bersahabat
dengan alam (lingkungan dimana kita berada) agar kita selalu dapat
memetik pelajaran darinya.
begitulah arti pepatah " Alam Takambang Jadi Guru "
wasalamuaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar