Beberapa jenis hewan mengalami
perubahan fisik agar dapat bertahan dan beradaptasi dengan kondisi alam yang
berubah-ubah. Proses ini dikenal sebagai metamorfosis. Mereka yang tak begitu
memahami biologi, serta mereka yang mendukung teori evolusi, kadang-kadang
mencoba menggambarkan proses itu sebagai bukti evolusi. Sumber-sumber yang
menyatakan metamorfosis sebagai “contoh evolusi” adalah omong kosong. Hal ini
merupakan hasil propaganda dangkal dan sempit, yang bertujuan menyesatkan
mereka yang kurang paham tentang perihal ini, pendukung evolusi yang masih
baru, serta guru-guru biologi Darwinis yang tidak benar-benar tahu masalahnya.
Para ilmuwan yang dianggap ahli dalam bidang evolusi, dan memahami kebuntuan
dan pertentangan dalam teori ini, seringkali bersikap segan bila harus
mengungkapkan pernyataan yang menggelikan ini. Sebab, mereka tahu betapa
pendapat tersebut tidak masuk akal …
Kupu-kupu, lalat dan lebah adalah
beberapa contoh hewan yang dikenal mengalami proses metamorfosis. Katak, yang
mula-mula hidup di air lalu pindah ke darat, merupakan contoh yang lain. Hal
ini tak ada kaitannya dengan evolusi, karena teori evolusi berusaha menjelaskan
proses munculnya keberagaman di antara makhluk hidup melalui peristiwa mutasi
yang terjadi secara tidak disengaja. Akan tetapi, metamorfosis tidak memiliki
kesamaan apa pun dengan pernyataan tersebut. Metamorfosis merupakan proses yang
sudah direncanakan, dan tidak ada kaitannya dengan mutasi ataupun faktor
kebetulan. Metamorfosis tidaklah disebabkan oleh kebetulan. Penyebab proses ini
adalah data genetis yang sudah menjadi bagian terpadu makhluk tersebut sejak
lahir. Misalnya, katak memiliki informasi genetis yang memungkinkannya hidup di
darat serta di bawah permukaan air. Bahkan saat masih berbentuk larva, seekor
nyamuk memiliki informasi genetis tentang bentuk pupa dan dewasa. Hal serupa
juga terdapat pada semua hewan yang mengalami metamorfosis.
Metamorfosis adalah bukti
penciptaan
Penelitian ilmiah terakhir
tentang metamorfosis telah menunjukkan bahwa peristiwa metamorfosis adalah
proses rumit yang dikendalikan oleh beberapa gen yang berlainan. Dalam
metamorfosis katak, misalnya, proses yang menyangkut ekor dikendalikan oleh
lebih dari dua belas gen. Artinya,
proses pembentukan ekor terjadi berkat adanya kerja sama antara beberapa
bagian. Ini merupakan proses biologi yang menunjukkan ciri irreducible complexity, atau “kerumitan tak tersederhanakan”, yang
berarti metamorfosis adalah bukti akan adanya penciptaan.
Irreducible complexity adalah konsep dalam dunia ilmiah yang
diungkapkan oleh Profesor Michael Behe, ahli biokimia yang dikenal atas
penelitiannya yang membuktikan ketidakabsahan teori evolusi. Arti konsep ini
adalah organ dan sistem kompleks berfungsi sebagai hasil kerja sama berbagai
bagian penyusunnya, dan jika saja satu bagian terkecil tidak berfungsi, maka
seluruh sistem atau organ akan berhenti pula. Struktur yang rumit ini tidak
mungkin muncul secara kebetulan, berubah sedikit demi sedikit seperti yang
diungkapkan oleh teori evolusi. Yang terjadi dalam peristiwa metamorfosis
adalah irreducible complexity
(kerumitan tak tersederhanakan). Proses metamorfosis terjadi melalui
keseimbangan dan pewaktuan hormon yang sangat teliti, yang dipengaruhi oleh
beragam gen. Kesalahan terkecil sekali pun akan mengakibatkan kematian makhluk
hidup tersebut. Oleh sebab itu, tidak mungkin proses serumit ini dapat terjadi
secara kebetulan dan bertahap. Karena kesalahan sekecil apa pun akan mengakibatkan
kematian hewan tersebut, adalah mustahil menjelaskan peristiwa ini dengan
mekanisme “trial and error”
(coba-coba) atau seleksi alam, seperti pendapat evolusionis. Tidak ada satu pun
makhluk yang dapat bertahan berjuta-juta tahun, untuk menunggu bagian tubuh
yang diperlukannya muncul secara kebetulan.
Mengingat semua hal di atas, jelaslah bahwa
metamorfosis tidak membuktikan kebenaran teori evolusi, seperti yang
diasumsikan oleh sebagian orang yang kurang paham tentang metamorfosis.
Sebaliknya, apabila kita renungkan betapa rumitnya proses dan sistem pengendali
metamorfosis, hewan-hewan yang mengalami metamorfosis adalah bukti yang jelas
akan fakta penciptaan.
sumber: http://www.harunyahya.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar