about my life

Waktu terus berjalan, belajarlah dari masa lalu,
bersiaplah tuk masa depan, selalu berikan yg terbaik untuk hari ini.
Selalu berpikir positif, jadikan kegagalan hari ini sebagai pengalaman hidup yg berharga tuk menjalani hari esok.


So buat temen-temen mari kita Bersahabat
follow me twitter @robin_ys
facebook http://www.facebook.com/robin.ys

Senin, 21 Januari 2013

dewasa atau belum dewasa sebuah pilihan

apakah 'dia telah dewasa...
apakah 'dia telah dewasa...
pertanyaan ini yang selalu menghantui 'dia sekarang ini
19 tahun hidup dengan dengan kecerian dan kenyamanan yang luar biasa.. keluarga yang selalu ada disamping nya, penuh dengan kasih sayang dan cinta kasih yang begitu tulus.. untuk masalah materi yang Ia rasa sudah lebih dari cukup.
setidaknya dia masih bisa berbagi terhadap sesama walaupun hanya sebungkus kacang tahah.. alhamdulilah, terimaksih allah,
banyak temen-teman di luar sana yang mungkin tak seberuntung 'dia, 'Ia tahu semuanya pasti ada maksudnya, allah itu maha adil. setidaknya pemikiran mereka lebih dewasa daripada dia.
"Dia" merasa bangga melihat temennya yang sudah mandiri. sebenarnya Ia iri :D tapi untuk apa semuanya tak ada berguna jika hanya iri(saya setuju dengan ini)
sebut saja "alex" bersekolah di tengah kota besar di sekolah yang ternama,hidup sendiri tanpa orang tua dan keluarga yang statusnya masih anak sma. "HEBAT" itu kata-kata yang muncul untuk alex, alex juga sama seperti "dia" berada dari keluarga yang berkecukupan, tapi bedanya alex diberi kesempatan untuk mencapai kedewasaan nya sendiri , Sedikit menyesal dan Iri ,tapi ada daya setidaknya masih ada hal positif yang masih bisa didapatkan dan dirasakan.
pernah 'dia berkata" aku sudah dewasa,tolong bebaskan aku untuk memilih" orang tuanya hanya tersenyum,dan berkata "kamu belum dewasa nak"
setahun kemudian tepat hari ini, dia bertanya lagi "yah,bisakah kau membantuku,aku berada dalam posisi yang rumit" dan apa yang dibilang ayahnya "kamu sudah dewasa sekarang nak,carilah jawabanya disini,ayah percaya padamu"
hah, apakah ini sudah dikatakan dewasa... melihat sikap dan sifat "dia" masih labil,emosional
kembali iri melihat abang-abang,kakak-kakaknya yang notabene adalah temen-temanya dikampus yang sudah menunjukan sikap dewasa sebut saja A111.A33.E2222,dengan kesederhanaan dan kerendahan hati mereka berbaur dengan "dia" masih melewati masa 4l4ynya..
ah biarlah,mungkin semua ini karena faktor keluarga yang terlalu mendominsasi, bukan bermaksud mengkambinghitamkan loh,
ahhh sekarang berfikir positif sekarang, setidaknya "dia" mendapatkan sesuatu hal yang tidak didapatkan dan dirasakan oleh mereka. iya kan !!! kedewasaan bukan untuk dicari tapi ditemukan sendiri
Proses menuju kedewasaan merupakan hal yang menjadi sebuah misteri kehidupan. Setiap orang memiliki karakter pribadi masing masing dan mereka pun butuh untuk dimengerti. Belajar untuk mengerti orang lain merupakan salah satu tahap kedewasaan. Dewasa itu terlihat dari dua konsep yang berbeda, pertama dewasa usia dan yang kedua dewasa akal dan pikiran. Perihal yang kedua inilah yang sulit untuk dikembangkan oleh banyak orang. Sebagian dari mereka lebih mengedepankan dewasa usia sebagai tolak ukur kedewasaan mereka. Namun ini menjadi masalah besar ketika umur yang bertambah dan tidak dibarengi dengan semakin matangnya pola pikir mereka.
Kadang saya berpikir, sebenarnya ada berapa banyak hal kah di dunia ini yang belum saya ketahui dan diketahui oleh orang yang dewasa dengan pola pikir yang baik. Bahkan saya pun sempat berpikir ternyata banyak hal yang saya ketahui yang membuat saya lebih berusaha untuk "sabar" dari pada mengeluh. Ini merupakan hal nyata dalam hidup saat kita belajar untuk lebih dewasa dan berpikir kedepan lagi.
kadang saya juga berfikir, Menjadi dewasa terkadang membuat kita kehilangan berbagai hal yang bermakna dalam hidup. Kehilangan berbagai rasa yang dulu jadi milik kita. Kehilangan kealamiahan diri yang kita bawa sejak semula. Kehilangan yang sadar ataupun tidak sesungguhnya telah terjadi dalam diri kita.
Setelah dipikir-pikir bukan dewasanya yang menjadi soal akan tetapi anggapan diri telah menjadi dewasa dengan segala pikiran-pikirannya, disitulah inti permasalahannya. Berpikir ‘dewasa’, tak jarang kadang membuat kita berbuat berdasarkan petimbangan-pertimbangan akal, ketimbang suara hati kita.
Karenanya ketika menjadi dewasa, dewasakan jugalah cara kita memperlakukan suara hati kita.
"Bukan bagaimana kita bisa menerima orang lain di sisi kita tapi bagaimana agar kita bisa diterima berada di sisi mereka"
thank to http://syafnihanifah.wordpress.com/2011/06/03/yang-hilang-ketika-dewasa/ http://badispecial.blogspot.com/2012/04/dewasa-berawal-dari-proses.html

Tidak ada komentar: