about my life

Waktu terus berjalan, belajarlah dari masa lalu,
bersiaplah tuk masa depan, selalu berikan yg terbaik untuk hari ini.
Selalu berpikir positif, jadikan kegagalan hari ini sebagai pengalaman hidup yg berharga tuk menjalani hari esok.


So buat temen-temen mari kita Bersahabat
follow me twitter @robin_ys
facebook http://www.facebook.com/robin.ys

Jumat, 15 Februari 2013

saat "peduli" seseorang dipertanyakaan

Peduli
Kata yang riskan saya tulis kali ini...
Sebenernya saya juga tidak mau tahu,tapi harus tahu.
Sebuah kata yang terdiri dari 6 suku kata yang mengandung banyak arti dan filosofi. Peduli menurut saya adalah sebuah perasaan jiwa yang muncul sedemikian hingga tanpa paksaan untuk membantu sesama dengan tujuan kesehteraan bersama pula.
Peduli menurut saya akan berdampak positif maupun negatif.seperti sebelum-sebelumnya sesuatu yang kita lakukan hanya ada 2 piliahan salah benar, kalah menang,maupun positif negatif,karena tuhan itu adil bro..
12-02-2013 “peduli” ,hari saya mendapatkan pengalaman tentang makna peduli tersebut, akan tetapi sebelumnya saya akan bercerita,simaklah tentang pernyataan saya ini.”saya menggangap sikap peduli orang-orang disekeliling saya itu, orang yang hanya mau ikut campur urusan saya,mau tahu apa yang saya kerjakan,mau tahu apa yang saya lakukan dan serba mau tahu,(pokonya bahasa sekarangnya KEPON BANGETLAH)tanpa membantu memecahkan masalah bahkan malah menambah masalah yang ada”. Pada prinsipnya saya termasuk orang yang sangat selektif dalam memilih segala hal, termasuk teman. Saya akan berteman pada (SIAPA PUN),nah loh saya perjelas lagi ya(SIAPA PUN). Kenapa siapapun,tak selamanya yang hitam itu jahat,dan tak selamanya yang putih itu baik, yang tidak sejutu pernyatakan saya yang ke 2, please open your heart.turunlah kejalan, coba sehari saja anda bersama mereka,( karna jika anda ingin melihat seperti apa temen anda sesunguhnya,datengi rumahnya dan menginaplah sehari,pastiakan anda bersama orang itu,dan buatlah kesimpulan)dan justru saya banyak mendapat pengalaman hidup dari mereka yang ada dibawah khususnya tentang kebersamaan dan kesolidtan . Saya sangat miris pada hari itu bertemu dengan teman saya smp yang sekarang bekerja sebagai supir angkot dan seperti ini percakapan kami..
Restu : hai bin masih inget gua gak?
Saya : hai,masih kok apa kabar (dalam hati saya lupa namanya)
Restu : baik bin,sekarang lo gx cupu lagi ya bin,keliatan ini calon orang sukses,kuliah ya ? (nadanya direndahkan dan sedikit malu)
Saya: iya,ah Cuma main2aja kok,udah lama gak ketemu tu makin kriting aja rambutmu ?(canda saya)
Restu: iya bin,aku nyesel tau gak nerusin sekolah,aku pingen tau sekarang kuliah kaya’ kamu,gak kaya sekarang jadi supir angkot, lo juga kuliah jangan main-main ya,kasian pak yasril cari duit(kelakarnya)
Saya : (seraya tertampar dengan omonganya.saya hanya diam saja,dan hanya tersenyum saja)
Restu: lo kok lagi mau temanan ama gua bin,mau ngbrol lagi.hahha candanya,kemudian dia cerita kehidupan yang keras yang selama ini dia hadapai.(sorry saya sudah janji untuk menceritakanya intinya tentang kepedulian temen-teman seperjuanganya dalam manghadapi kerasnya hidup sampai mau melakukan tindakan negatif(ini salah satu alasan tidak cerita disini)
Setelah mendengar ceritanya hati saya terguncang,dan sangatlah miris,bertolak belakang sekali tengan kepedulian teman-tema saya yang ada sekarang,kerjasama dan kesolitanya sangatlah luarbiasa menurut saya. Oke kita lanjutkan lagi ya bro..udah agak nelantur ini..
Selektif disini saya mempunyai batasan tertentu pada temen-teman saya yang notabane prilakunya tidak terlalu baik.selektif disini juga berkaitan denagan intuisi yang miliki dalam meliahat kepribadian bebapa orang.selektif disini saya akan mencari hal positif yang dapatkan. Selektif disini menpunya banyak arti yang tak dapat saya tulis semua disini.
Prinsip saya adalah sekali anda baik,saya akan lebih baik dari anda, saya akan berikan semua yang bisa saya lakuakan untuk membahagiakan anda ,tetapi sekali anda berlaku salah,maaf saya termasuk pendendam yang kejam bro, anda akan merasakan berbagai kesulitan dan membuat orang-orang disekeling anda tidak menyukainya(kejam ya !!! inget saya gak semanis yang anda kira)Untuk pengecualian, bagi meraka yang mau berubah,lagi saya terima kok,tuhan saja memaafkan,apa hak saya untuk tidak memaafkan anda.
Balik lagi ke bahasan utama kita “peduli” ,yah sekarang siapa sih yang mau peduli setulus hati,siapa sih yang mau peduli tanpa mengarapakan imbalan ??? saya akui saya juga manusia masih bersikap seperti itu,tapi saya tidaka mau terperosok lebih dalam ya bro,yok belajar peduli setulus hati
Pernahkah anda melihat teman anda yang kesusahan,akan tetapi anda hanya diam..? (tanyakan pada diri anda)
Saya saja sedih melihat prilaku saya yang sedemikian hingga ini,tapi setidaknya ada niatan untuk berubah kok. Saya akan berusaha untuk dapat membantu teman-temen saya walaupun hanya dibayar dengan terimasih. Mungkin saat ini tidak bisa dengan uang,tapi dengan tenaga bisa kok ...
Sebagai penutup saya menarik pernyataan saya mengenai peduli yang ada atas,saya tahu kok masih ada orang tulus
So buat temen-teman cobalah buka mata kita bersama lihatah temen-teman dekat kita saja duluu ternyata meraka butuh kita,trus sebagai temen kita sudah berbuat apa ???

untuk semua sahabatku

Sahabatku bintangku,penunjuk araku
Aku sahabatku biar jadi sepasang sepatu
Saling melengkapai melangkah tanpa ragu
Percayalah kita hanya anak sungai yang terpecah sesaat menunggu di samudara luas
Sebuah kisah yang tak kan pernah terulang
Sebuah hari yang tak kan pernah terganti
Sebuah masa yang tak kan pernah terjadi lagi
Sebuah waktu yang takan terulang kembali
Kita perlu jeda
Perlu ruang untuk tersenyum dan menyukuri hidup
Perlu jeda untuk meredakan gulana
Mengingat banyak masalah yang telah usai
Kita perlu jeda untuk memilah-milah yang sementara
Untuk menata yang abadi
Untuk memberi nama pada detik-detik untuk bergegas
Walaupun senada tapi tak sama
Tak pernah berdampingan tapi tujuanya sama
Salaing melengkapi,tapi tak pernah berganti posisis
Sederajat, tak ada yang lebih tinggi
Mengerut dan menggores bingkisan waktu
Membait kisah yang telah terjadi
Sebuah cerita tentang perpisahan termanis, yang memamofosi waktu, menjadikan memori terindah masa lalu sebagai rasa hati didasar relung jiwa. Memutuskan rantai baja setinggi langit dengan kecepatan perwaktu dan merubah penantian kosong menjadi semak ceria bersama dan canda tawa.
Harapan esok untuk terus bermimpi yang indah , mengukir cerita tentang cerita tentang simpony khatulistiwa dan mengimajinasi rasa untuk selamnya. Jeruji cinta yang terangkai membuat indah bersama, dirimu dan tawaku yang sempat merasa dilupakan semua terbungkus kenangan dengan dengan komposisi warna bunga abadi bak pohon kelapa yang menyusun cinta dan abadi “di bangku anti HAM terangkai everthing is you karena bersamamu membuatku rindu kalian semua, dan kita selalu abadi selamanya”

Senin, 11 Februari 2013

”BERTEMAN DENGAN KEMATIAN”

Sore itu awan hitam menari-nari di atas langit. Burung-burung gereja pulang ke peraduanya, celoteh riuh burung-burung itu seakan ada sesuatu yang akan terjadi. Memang hari ini firasatku tidak enak, tapi biarlah. Dari luar kamar kostku terdengar beberapa orang hendak pulang ke rumahnya sambil membicarakan sesuatu, yang tak jelas kedengaranya. Karena suara mereka tersapu oleh kencangnya angin diluar. Mungkin hari ini tak ada harapan bagi bulan untuk menebarkan aura kedamaian di kegelapan malam. ”Andai kali ini hujan turun deras.” ucapku dalam hati. Seketika itu titik-titik air jatuh membasahi bumi, seakan langit tunduk pada perintahku, semerbak bau tanah mewangi dikamar kostku setelah beberapa hari awan putih menguasai langit. Hujan kali ini terdengar aneh, walaupun hujan turun deras, tapi gemruh petir tak terdengar sama sekali, hanya beberapa kali kilat masuk ke kamar kostku. ”Sepertinya aku akan tidur nyenyak malam ini,” ucapaku dalam hati. Tak lama dari itu terdengar sayup-sayup ketuk pintu dari luar. ”Bin, kau didalam. Aku ingin mendengar pendapatmu mengenai puisi yang aku buat, apa kau telah tertidur, bin... robin cepatlah udara diluar terlalu dingin ?” tanya rizky teman kost, tepat di sebelah kamarku dengan suara keras. Sebenarnya aku malas, tapi apa boleh buat, selama dua bulan uang kostku ia yang membayar, tak apalah itung-itung balas budi. Toh aku hanya mendengarkan dan memberikan saran. Rasa malas lama–kelamaan menghilang, ku buka pintu kamar dan kusuruh ia masuk. ”Cepat, masuk nanti kamu masuk angin.” ucapku keras takut tak terdengar karena gemuruh hujan. Rizky pun masuk sambil mengosok-gosok kedua tanganya, “ lagian dia aneh, hujan sederas ini ia hanya memakai boxer pendek dan kaos tipis. ”Kau kemana saja, bisa mati kedinginan aku diluar, jika 3 detik lagi kau tidak membukakan pintu.” ucap rizky kesal. ”Maaf, aku tertidur karena hujan turun sangat deras, membuat tubuh ini rasanya ingin bermesraan dengan guling dan selimut hangat itu.” candaku. ”Begini bin, besok ada test membaca puisi di kelasku, aku takut jika puisiku ini jelek, tolong dengarkan aku dan tolong berikan pendapatmu ?” pinta Rizky Rizky pun membaca puisinya,
Terkepak Sayap Mengintai Beribu Tatap Mendekat Bisu Tersenyum Masam Pandangan Tajam Menatap Pasti Bak Elang Mengintai Mangsa Sakit Sedih Tubuh Menggeliat Batin Meronta Sakit Menyayat Sakit Mengengat Sakit Merayap Bila Ku Tatap Mengerang Bila Ku Tanya Menyerang Tak ada yang mendengar Ku Tak Bisa Menghalang Semua Tak Bisa terulang Cahaya Harapan Pudar Sunyi Tertanam Kini Sendiri Aku Seorang Diri Aku Takut….. Aku Takut….. Semerbak Kamboja Pengibur Lara Mega Hitam Menutup Pandangan Netra Gelap…Gelap Mencekap Dalam Lubang Kecil Pengibur Jasad
”Bagaimana pendapatmu, bin?” tanya rizky. ”Cukup bagus, menurutku cara membaca puisimu juga bagus, delapan puluhlah untukmu.” ucapku. ”Kenapa hanya delapan puluh?” tanyanya lagi. ”Emm menurutku, tema puisi yang kau buat tidak cocok untuk umur sebaya kita, lagian tema kematian agaknya kurang menyatu dengan keseharian kita, alangkah baiknya jika puisimu bertema cinta, sahabat atau apalah, tapi jangan kematian. Aku yakin pasti puisimu lebih menarik. Emm aku sebagai pendengar kurang percaya pada kematian. Aku juga tak mau memikirkanya, lebih baik aku memikirkan hal lain,” ucapku tegas. Seketika itu petir manyambar kaca kamarku, ”Ah, hujan semakin deras lebih baik aku pulang, gosok gigi, sholat terus tidur, kau sudah sholat bin?” tanyanya. ”Nantilah, aku malas, aku ingin lekas tidur, sudah berat sekali kepalaku, cepatlah pulang.” jawabku. ”Baiklah, terimakasih, akan kupertimbangkan saranmu. Oh ya lebih baik kau sholat dulu. Bagaimana jika kau mati sebelum sholat, bisa masuk neraka lo.”canda Rizky ”Sepertinya kau akan mati terlebih dulu, baru aku.”candaku. Tawa lepas dari kami mengakhiri pertemuan pada malam itu, setelahku tutup pintu dan menguncinya, aku melapaskan badan ini ketempat tidur. ”Mati, apakah itu mungkin. Aku baru tujuh belas tahun, aku belum menikmati semua yang ada didunia, ahhh aku tak mau memikirkanya. Aku tak akan mati hari ini. Aku akan hidup seribu tahun, jika sudah seribu tahun, aku akan meminta hidup seribu tahun lagi, seperti puisi W.S Rendra”, pikirku dalam hati.
Entah bagaimana, tiba-tiba ada sebuah mahluk mendekat bisu, menatap tajam kearahku. Padahal pintu sudahku kunci rapat. Wujudnya besar, menyebabkan diriku terpaku dan kakiku tidak dapat digerakan. Aku terlalu takut dan bingung untuk dapat berteriak dan berlari keluar dari kamar ini. ”Si...Siapa kau ?” tanyaku terbata-bata. ”Aku adalah kematian.” jawab mahluk itu. ”Apa ?” ”Aku adalah kematian !” makluk itu mengulanggi kata-katanya dengan nada tinggi. Hentakan suaranya menyebabkan seluruh helai rambutku terhempas oleh kekuatanya. Aku terdiam sejenak. Bulu kudukku berdiri, Seluruh kujur tubuhku mendadak menjadi lemah dan lunglai, Mukaku dalam sekejap berubah menjadi pucat pasi. ”Haahaaa ... makluk itu tertawa. Kenapa, takut ?” Aka masih terdiam. Badanku bergetar merasakan kekuatanya yang sangat dasyat. ”Apa, apa... aku sudah saatnya ?” tanyaku pelan denagn terbata-bata. Pandangan mataku tertunduk, sama sekali aku tak berani menatap makluk itu. ”Apakah ...”. Belum selesai aku bicara, mahluk itu memotong pembicaraanku. ”Tenanglah, kedatangan ku saat ini bukanlah untuk memisahkan ruh dan jasadmu.” ucap mahluk itu. Wajahku sedikit cerah, Aku mengangkat daguku dan mengela nafas lega. ”Mengapa saat ini, hanya sedikit manusia yang mau berteman denganku?” tanya mahluk itu. ”Berteman denganmu?” tanyaku heran. ”Berteman dengan kematian. Saat ini banyak manusia yang memusuhi kematian. Enggan untuk mendiskusikan atau berbicara kematian. Padahal aku pasti akan mendatangani mereka suatu waktu. Manusia seakan-akan menggangapku tidak ada. ”Bagaimana cara berteman denganmu?”tanyaku heran ”Hmm... Mengapa manusia jarang sekali yang mau mengingatku. Bagaimana mereka ketika terbujur kaku di atas hamparan tanah dengan diselimuti beberapa lembar kain putih ? Bagaimana mereka terhampar di dalam ruang sempit, lembab dan pengap ? sendiri mereka sendiri.” melanjutkan ceritanya ”Karena kau adalah sesuatu yang tidak diharapkan, kau adalah pemutus kenikmatan, membuyarkan mimpi–mimpi indah manusia di dunia. Ketika kau datang, manusia harus melepaskan pakaian kesombongan mereka, manusia tidak lagi berada dalam kesenangan. Mereka akan kehilangan segalanya, kau sumber dari segala sumber kesedihan.” ucapku mantap. ”Bukan, kau salah ! Justru aku adalah teman yang dapat diandalkan untuk mengingatkan manusia. Aku adalah sahabat yang dapat menyadarkan manusia bahwa masih ada kehidupan setelah di dunia, tetapi mengapa manusia selalu tidak mau tahu?” tanyanya sinis ”Bagi sebagian manusia kau benar, tetapi bagi sebagian yang lain kau adalah sesuatu yang menakutkan. Manusia tidak mengingatmu, karena mereka takut meninggalkan dunia ini. Manusia yakin bahwa kamu ada dan pasti akan datang , tetapi mereka terlalu takut untuk memikirkanmu. Aku salah satu dari mereka.” jawabku terbata-bata. ”Manusia mau lari dari kenyataan. Munafik.” ucap mahluk itu ”Kalau ingin lari mungkin manusia akan lari dan tak akan kembali untuk bertemu denganmu. Manusia ingin menghindarimu, padahal tidak bisa, walaupun dengan cara apapun.” ucapku tegas ”Benar, karena aku adalah kepastian! Walaupun berada di dalam benteng yang kokoh, dalam keadaan terkunci rapat, dalam kondisi apapun, manusia pasti akan merasakan kematian.”jawabnya ”Mengapa manusia masih bisa berbuat dosa dan kemaksiatan, serta melupakan saat-saat bertemu denganku sebagai sarana untuk mempertanggungjawaban perbuatan mereka di hadapan Allah SWT ? Tahukah kau, ketika aku datang, dunia terasa tidak ada artinya. Harta, kedudukan, wanita, anak-anak, emas, perak. Semuanya terasa kecil dan tak berharga. Hanya iman dan amal soleh yang dapat manusia harapkan kelak di hari akhir. Apakah manusia tidak mengerti ? Apakah manusia tidak menyadari ? Aku tertunduk diam mendengarkan setiap kata yang dilontarkan oleh mahluk itu. Andaikan manusia mengetahui kegelapan dan kepekatan neraka. Andai manusia mengetahui lembah jahanam, keburukan ahli neraka, minuman dan makan ahli neraka. Kelak mereka akan lebih banyak menangis dan terus menerus beribadah dan tidak akan mau berbuat kemaksiatan.Andai manusia tahu.” mahluk itu meneruskanya. Pandangan mataku tertunduk, sama sekali aku tak berani menatap makluk itu. Aku rasa ucapannya benar, tapi masih ada sedikit keraguuan dalam hatiku. Entah apa ? Aku semakin bingung, Aku mencoba untuk bangun , mungkin aku berminpi. ”Kau masih ragu pada kematian,” ucapnya.
Aku diam seribu bahasa. Aku tak tahu harus berkata apa. Aku coba untuk bangun, walaupun aku tak yakin ini mimpi. ”Kau ingin ikut denganku, kau masih ragukan terhadap kematian” kata mahluk itu. ”Aku tak tahu, tapi kemana?” tanyaku ”Sudahalah ikut saja bersamaku, kau akan kekal disana. Pegang tanganku dan tutuplah matamu” jawabnya. Tanpa sadar aku mengikuti perintahnya. Aku tak tahu apa sebenarnya ini, saatku menyentuh tanganya, badan dan rohku seakan terpisah, sakit perih rasanya, seakan aku sedang dikuliti seperti hewan-hawan kurban. mataku nanar, pandanganku pudar, aku seakan terbang . Sayup-sayup aku melihat ragaku sedang terbujur kaku di tempat tidur . Aku ingin kembali tapi aku seakan tunduk pada perintahnya, mataku semakin nanar, setelah itu aku tak tahu apa yang terjadi. ”Kau boleh buka matamu sekarang.”ucapnya santai ”Sekarang...” kataku. ”Iya, lihatlah.” Perlahan ku buka mataku , remang-remang kemilau cahaya masuk, terasa begitu damai dalam hati, kulihat sebuah terowongan panjang yang belum pernah kulihat, terowongan ini begitu terang, bisa-bisa mataku rusak melihatnya. ”Dimana aku,” kataku heran. ”Jalan menuju keabadian.” ucapnya tenang. ”Apa...apakah ini akhirat, apakah semua ini jalan yang dilalui oleh orang mati menuju akhirat.” tanyaku. Makluk itu diam, bisu tak menjawab. ”Mengapa kau diam, kau sudah berjanji untuk tidak mengambil nyawaku kan.” ucapku marah. ”Sudalahlah jangan kau pikirkan lagi, kau sudah disini bukan.” jawabnya Aku terdiam bingung, aku merasa takut jika ini benar-benar kematian. Selama ini aku selalu melalaikan sholat, Aku selalu menggangap agama adalah formalitas belaka, Aku selalu menganggap mati akan datang jika aku sudah tua. Bagaimana jika akau diminta pertanggungjawaban atas semua kelakuanku didunia. Aku punya apa ? Bagaimana jika mereka memasukkan aku ke neraka ? Aku tak sanggup untuk itu . Mengapa penyesalan selalu datang belakangan. Ya allah tolong aku... ”Kenapa, kau takut. Beginilah manusia , jika sudah terjepit baru ingat allah, selama ini kau kemana saja?” Aku masih terdiam bingung, aku masih merasa takut jika ini benar-benar kematian. ”Tolong aku, aku takut...aku takut.” rengekku. ”Haaa...haa...,sekarang kau sudah yakin jika kematian akan mengikuti kau setaiap waktu.” tanyanya Aku hanya tersenyum dan mengeleng pasti, karena aku yakin ini mimpi. Jika ayam sudah berkokoh pasti aku akan terbangun.
”Kau anggap ini mimpi, kau salah besar, ini sebuah kenyataan, ku kira kau sudah sadar, tapi aku salah, kau sama saja dengan manusia-manusia lainya, ” katanya Senyum manisku berubah menjadi rasa takut yang benar-benar takut, yang belum pernahku rasakan. Ragaku terasa kaku, kakiku bergetar. ”To..tolong aku ingin pulang ke duniaku. Aku ingin bertemu dengan orang tuaku, teman-temanku. Aku ingin meminta maaf pada mereka, selama ini aku telah banyak berbuat salah. Tolong pulangkan aku, aku takut.. aku takut.., apa bekalku apabila tiba saatnya hati pertimbangan amal, aku sadar selama ini lebih banyak kemaksiatan yang kuberbuat, aku sering melalaikan sholat, jarang puasa dan bersedekah. Aku sering melalaikan perintah Allah, aku takut masuk neraka, aku tak akan sanggup untuk menjalani kehidupan itu. Aku begitu menyesal, Aku tahu selama ini aku terlalu sombong. Tolong berikan aku kesempatan sekali lagi.” ucapku. ”Emm,apakah kau serius dengan ucapanmu ?” tanyanya ”Mungkin kau tak akan percaya, tapi sungguh aku tulus, aku ingin memperbaiki diriku, aku kasihan terhadap diriku apabila raga ini masuk ke neraka jahanam. Aku tak akan memaafkan diriku, apabila itu benar-benar terjadi.” pintaku. ”Aku tak dapat membantu, karena tugasku hanya menjemput dan mengantarkan. Mungkin ini cara satu-satunya jika kau ingin kembali. Itupun tanpa aku, kau harus berusaha sendiri .” ucapnya. ”Bagaimana, tolong beri tahu aku. Bagaimana caranya ?”tanyaku sambil merengek. ”Emm mungkin ini kesalahan terbesarku, tapi biarlah. Untukmu manusia yang ingin bertobat.” katanya ”Kau sungguh baik sobat, kau memang sahabat terbaik manusia. Sahabat yang selalu setia mengigatkan, sahabat yang selalu mengikuti kapanpun dan dimanapun. Karena sekarang aku yakin kematian itu selalu mengikuti manusia. Aku tak akan mengecewakanmu. Aku berjanji.” katanya
”Ini adalah cara yang tak mudah, kau hanya mempunyai satu kesempatan untuk membukanya.” kata mahlik itu. ”Apa... aku tak mengerti maksudmu ?” tanyaku heran ”Berjalanlah kau lurus kedepan, jika kau menemukan sebuah gerbang berwarna emas, itulah caramu untuk pulang, akan tetapi gerbang itu terkunci, aku sendiri tak tahu dimana kunci itu berada, yang aku tahu kunci itu berada di dekat gerbang itu . Cepatlah waktumu tak banyak, jika kau terlambat sedikit saja kau akan abadi hidup di sini selamanya. Aku berlari dengan sekuat tenaga, tak menoleh sedikitpun ke belakang, terdengar sayup-sayup mahluk itu berkata, tapi aku terus berlari. Dalam benakku hanya ada gerbang dan kunci....hanya ada gerbang dan kunci....

Tak selamanya yang kau mau itu “BAIK”

Berawal dari “iseng” membaca sebuah cerita dalam suatu blog(maaf tidak bisa saya link kan), yang mungkin bagi orang lain ini merupakan hal yang sepele, akan tetapi tidak bagi saya. Dalam part ke-sekian ada percakapan peran utamanya seperti ini “sudahlah, cukupkan rasa ini . Aku lebih suka begini, batinku tak akan lagi tersiksa lagi. :D Andaikan kalimat ini sebuah tangan mungkin pipi ini sangat panas merasa tamparan yang begitu kerasnya.
Mungkin terkesan cengeng tapi biarlah tanggapan orang lain seperti apa, yang penting hanya saya dan tuhan yang tahu..yak anda benar saya meneteskan air mata untuk kesekian kalinya ketika membahas masalah yang paling sentitis saat ini. Mungkin bagi anda saya cowok yang lemah,cengeng,atau pecundang. Satu kata yang terulang lagi “Biarlah” setidaknya saya cukup kuat memendam masalah ini sendiri dan mencoba mengatasinya, mungkin teman-teman dekat saya tahu dalam keseharian saya selalu tampil ceria,tanpa beban,dan tanpa masalah. Dan itulah point plus saya untuk menutupi hal yang tadi...
Saya tidak tahu,bagaimana jikalau anda diposisi saya sekarang. Saya tahu, setiap orang mempunyai masalahnya sendiri, begitu pun saya, bukanya saya mau mengumbar “eh ,gua punya masalah loh,lo mau tahu gx ? tolong dong ngertiin gue..” TIDAK,TIDAK KARENA BUKAN ITU YANG SAYA MAU DAN ITU BUKAN ITU TUJUAN SAYA. Hanya saja saya mau berbagi cerita kepada teman-teman untuk tetap tegar dan santai dalam mengahadapi masalah. Kembali ke cerita yang saya baca dari sebuah keisengan. 10-02-2013, banyak hal yang terjadi minggu ini dan semua terjadi tanpa kendali saya, bukannya sombong biasanya semua terjadi sesuai dengan kehendak dan keinginan saya, tapi entahlah mungkin ini hukuman bagi saya yang telah melakuan kesalahan itu. :D (cukup untuk yang ini,ada rahasia dibalik rahasia). Mungkin saya bilangnya cerbung ya soalnya ada part2 gitu. Dari mulai part pertama ceritanya cukup bagus,menarik,dan membuat pembaca masuk dalam cerita itu. Judulnya yang aneh dan lucu memberi nilai tambahan untuk cerbung ini ini, hal yang paling saya suka adalah saya seakan menjadi peran utama dalam cerbung yang ditulis oleh ***(red).. begitu miripnya saya pun heran mengapa semuanya terjadi hampir persis seperti apa yang saya lakuakan selama ini, apakah penulis cerita ini adalah seseorang yang dekat dengan saya? seingat saya untuk masalah ini saya tak pernah cerita pada siapa pun? Timbul berbagai pertanyaan dalam diri saya SIAPA,MENGAPA,KAPAN,BAGAIMANA ??. akan tetapi dalam part ke-sekian,ternyata cerita berlanjut menjadi luar biasa,dan yakin tidak ada unsur kesengajaan penulis dalam menulis cerita ini..
Dari semua part saya bisa tahu endingnya,mungkin saya tahu benar apa maunya penulis, akan tetapi saat membaca part ke*** sebuah tamparan keras seakan mau memberhentikan jantung saya.
Saya seakan tersadar dari mimpi mimpi yang selama saya yakin tidak akan terwujud, yah itulah kehidupan bro..
Sebelum semuanya tejadi, saya akan,mau dan harus akhiri detik ini juga , karena saya yang memulai dan saya yang mengakhiri(lagunya sapa ya..). Saya berterimakasih pada penulis yang telah membuka hati saya, terimakasih buat operator kartu saya yang ngasih gratisan internetan,saya terimakasih buat google yang telah membuaka cakrawala kehidupan ini. Dan yang pasti untuk tuhan saya Allah SWT,mungkin ini semua jalan yang diberiakan untuk bekal saya menjadi lebih dewasa..
Mungkin awalnya berat,tapi semunya harus terjadi untuk mencapai hasil yang optimal. Saya yakin semua ini pasti ada hikmahnya.
Sebenarnya ada ketakutan dalam diri saya, menulis postingan kali ini. saya takut kalimat dan kata-kata saya tertulis dapat membuka semunya,dan saya tidak mau itu terjadi.
So buat temen-temanku yang baik hatinya, masalah pada setiap orang pastilah ada, bersikaplah realistik dan tenang dalam mengahadapinya. Tersenyumlah, tebarkan semangat positif di sekeliling anda. Semua masalah pasti ada jawabanya, sekarang masalahnya(nah loh masalah lagi kan) kapan dan dimana kita dapan menemukan kunci masalah itu ? for you Hidup ini milikkmu, kamu peran utamanya, kamu penulis skenarionya, kamu yg merancangnya menjadi HIDUP dan Tuhan yg mewujudkannya. Robin ys golden ways.loh loh hahhahahaha...:D Cie yang udah bisa ketawa lepas, bisa kamu bisa sedikit lagi kamu pasti kamu bisa.lakuakan detik ini juga bin..
*Jangan pernah menghancurkan mimpi-mimpi anda dengan usaha yang hanya dilakukan setengah hati & Mulailah hari baru dengan semangat baru & harapan. Tinggalkan hal-hal buruk di belakang dan miliki kekuatan untuk esok yg lebih baik