about my life

Waktu terus berjalan, belajarlah dari masa lalu,
bersiaplah tuk masa depan, selalu berikan yg terbaik untuk hari ini.
Selalu berpikir positif, jadikan kegagalan hari ini sebagai pengalaman hidup yg berharga tuk menjalani hari esok.


So buat temen-temen mari kita Bersahabat
follow me twitter @robin_ys
facebook http://www.facebook.com/robin.ys

Sabtu, 08 Juni 2013

#inspiration


Ketika sebuah kesempatan emas terlewatkan, saya hanya diam dan tersenyum manis. Dan berkata ini setidaknya begini lebih baik . “Kedudukan”, “jabatan” saya yakin semua orang menginginkanya,saya akui, saya juga menginginya, menurut saya itu wajar, tapi setelah kejadian beberapa bulan ini, kadar keinginanan itu menipis.
Saya heran hanya untuk mendapatkan pengakuan, jabatan, dan kekuasan ada yang memakai cara yang tak pantas untuk mendapatkan. Ada yang bersusah payah mencari muka di hadapan pemimpin agar dilihat dan dianggap, ada yang menjatuhkan sauadar-saudara yang katanya “seiman”, bahkan sampai memusuhinya.
teringat kembali kejadian itu,haha, raut wajah saya kembali sendu ketika mengingat semua kejadian itu. Tapi biarlah, setidaknya itu menjadi pelajaran hidup dan kenangan manis yang membuat pikiran saya terbuka. Saya heran kepada mereka yang hanya karena jabatan kemudian merelakan kehilangan keluarganya, saudaranya, sahabatnya, dan temennya.Pernahkah mereka berfikir” mana temen-temen saya , setelah mereka mendapatkan jabatan dan mengancurkan tapi persauadaraan yang katanya se iman.(cukup untuk yang ini selebihnya ada dihati)
Hari itu saya senang sekali, temen dekat saya akhirnya terpilih menjadi ketua umum di salah satu lembaga kemahasiswa yang terbaik di Unila, ”selamat ya Bro”, kesenangan saya bertambah ketika pemimpin lk sebelumya terpilih menjadi orang nomor di Fkip Unila, setelah melewati perjalanan yang begitu panjang, melewati banyak sekali pisau-pisau tajam yang siap membunuh sapa saja, tak terkecuali saya, sempat salah pisau itu masuk ke hati saya dan saya tahu itu, anehnya saya membiarkan hal itu terjadi. :D
Kesenangan saya sempat terhenti ketika sebuah penyataan muncul dari beliau ”siap kan jadi sekum”,tolonglah dibantu teman mu itu. ”oke, saya cerna satu persatu kalimat dari beliau, sekum=sekertaris umum,awalnya sedikit ada rasa ingin, tapi ketika teringat hal itu semuanya sirna. kaliamat yang selanjutnya, tolonglah temen mu itu, jiah kakak ini tahu sekali kelemahan saya ketika kata “temen” dimunculkan. Waktu itu saya menjawab pikir-pikir dulu kk, yang artinya kemungkinan besar “tidak” karena salah satu sifat saya. Di hari hari selanjutnya setelah sholat dhuzur saya beretemu dengan temen saya itu dan berkata dengan tujuan yang sama “ menjadi sekum” tersenyum saya, ingin sekali bilang “tidak” waktu itu, akan tetapi ketika melihat wajahnya,timbul rasa ingin membantu. Dan kembali saya menjawab “saya pikir-pikir dulu ya mas”. Setelah sampai dirumah saya berfikir sematang mungkin akan keputusan yang saya ambil. Dan saya pilih itu. Dihari itu, setelah pulang sholat jumat, saya sengaja pulang bareng dengannya, dan mencoba berbicara baik-baik akan keputusan saya, awalnya saya hanya diam, menunggu waktu yang pas, tak lama dia mengucapkan satu kaliamat seperti ini ”gimana kalo kadiv sosmas, sekdivnya yogi/ aima, seketika itu saya memberanikan diri untuk menjawab,”maaf, tidak untuk semuanya“, (banyak pertimbang-pertimbangan yang ambil yang pertama tujuan saya buat survive lagi di dunia itu, tujuan saya sudah tercapai, bahkan saya mendapatkan lebih banyak bonus istimewa dari target yang saya bayangkan, kemudian salah satu alasan lainya ada sedikit rasa trauma ketika mengingat sebuah cerita mengenai “kekuasaan”,”jabatan” karena ke 2 hal itu, sempat saya kehilangan temen-teman terdekat saya, saya sempat krisis kepercayaan dari banyak orang, yang paling saya ingat samapai saat ini adalah kata-kata malam itu yang membuat saya sangat terpuruk, saya saja tak menyangka kalimat-kalimat itu bisa keluar begitu saja dan itu sangat sakit sekali untuk saya). Saya sangat mengerti posisi mereka saat itu bagaimana, mungkin saya akan memberanikan diri untuk berkata “wajar”lah mereka seperti itu, tapi pernahkan terbesit dipikiran meraka saat itu “ kita teman ”.”kepercayaan” (sorry ini mah). Cuma itu sih yang saya sayangkan, kenapa bisa kejadian aja.. (kalo sekarang sih, karna salah pahamnya udah lurus kembali, ya biasa aja, bahkan bisa dikatakann lebih deket. Aganda jalan-jalan kepantai ditunggu ya. hahaha) dan atas dasar itulah yang membuat saya berfikir lebih baik saya kehilangan jabatan,kekuasaan daripada saya harus kehilangan sahabat-sahabatnya saya. Dan pada
Akhirnya saya dapt tersenyum lagi.
Selamat ya mas bro, selamat menjalankan amanah baru, diusahakan membantu sebisa dan sekuat saya, jujur saya tidak suka terikat. Tapi kalo Urusan bantu-membantu temen, saya jagonya. Andalkan saja. 

Berilah saya waktu jeda untuk menghilangakan pikiran saya mengenai kekuasaan mengahancurkan semuanya. Saya pasti akan kembali dengan pribadi yang lebih baik lagi. #sama-sama belajar ya, saling menyemangati minta maaf juga sebelumnya

#Inspirasi

coretan sederhana yang mempunyai makna luar biasa dari salah satu temen saya Heizlan Muhammad, seorang teman sekaligus abang ke dua saya yang banyak menginspirasi saya menjadi pribadi yang lebih baik. ya walau banyak ngeselinya,hahaha.
semoga bermanfaat   ___
Heizlan Muhammad
Maju Mahasiswa!!!
begitu banyak kontes bakat yang ada di Negeri kita dari beberapa waktu yang lalu hingga saat ini, mulai dari yang berskala Nasional seperti Indonesian Idol, X-factor, Miss Indonesia, dan berbagai program sejenis lainnya, hingga yang berskala Regional seperti kontes Muli Mekhanai di provinsi lampung ini. Belum lagi para idola impor dari berbagai negeri asing yang sengaja disuguhkan di mata rakyat indonesia, Walhasil, mata semua penduduk indonesia disuguhi habis-habisan dengan untuk menonton habis-habisan para idola buatan televisi tersebut.padahal, tanpa kita rasakan, ada sebuah mentalitas yang terbentuk disana, ketika pemirsa dipaksa menerawang ke alam fantasi bersama sang idola. Masyarakat kita memang haus idola. Sosok yang bisa dibanggakan dalam banyak hal. Namun kehausan itu justru disalahgunakan. Barangkali bagi kita hal ini memprihatinkan. Tapi bagi banyak orang biasa saja. Yang jelas, besok kita tahu-tahu sudah kebanjiran idola, yang sayangnya, terpilih bukan karena kualitas kepribadian atau keteladanan. 

Di lain pihak, amat langka ada sosok yang dijadikan idola karena keteladanannya. Mungkin sudah saatnya kita kembalikan esensi awal dari idola dan keteladanan, karena pada dasarnya, kedua hal tersebut berkaitan, sudah jelas bagi orang-orang yang cerdas, orang yang tidak dapat diteladani sikapnya, tidak pantas untuk dijadikan idola. 

hal tersebut jelas amat menyedihkan, ditengah maraknya gaya hidup hedonis yang melanda generasi muda, termasuk para mahasiswa di kampus, amat dibutuhkan sosok teladan yang mampu mengangkat moral kita, karena pada saat ini, negara tidak membutuhkan generasi muda yang tidak memikirkan kontribusinya untuk negara yang sedang sekarat ini, negara membutuhkan generasi muda yang unggul dan cerdas, bukan hanya unggul dalam bidang akademik, tapi juga unggul dalam hal akhlak, moralitas dan kesungguhan dalam menuntut ilmu dan bekerja.sejarah telah mencatat bagaimana pada masa lalu, begitu banyak idola yang bisa kita jadikan teladan, seperti teladan kita Rasululloh S.A.W, seseorang yang sudah seharusnya kita taruh pada daftar nomor satu idola kita, atau para panglima perang tangguh yang berakhlak mulia, atau para ilmuwan cerdas yang mau mempertaruhkan nyawanya sekalipun demi kemajuan ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi. 

Akan tetapi, pada masa ini, sungguh amat sangat disayangkan, pada saat masa muda kita ini, yang seharusnya menjadi pembentukan mental dan aklak kita, menjadi orang yang bermental baja dan berakhlak mulia, kita malah disuguhi dengan para idola kacangan, buatan para zionis yahudi yang sama sekali tidak pantas untuk kita teladani. Oleh karena itu jangan heran, jika banyak diantara kita, para mahasiswa, banyak yang menjadi mahasiswa bermental “anak SMA”, mahasiswa yang malah sibuk bersenang-senang sekehendak hatinya, bukannya belajar dengan tekun atau mengembangkan dirinya menjadi seorang entrepreneur tangguh atau seorang pemimpin yang hebat, mahasiswa jenis ini justru tergila-gila dengan kebahagiaan sesaat yang sifatnya menjerumuskan, dia yang menyangka bahwa dirinya telah memanfaatkan masa mudanya dengan baik, justru tidak mengisi masa mudanya dengan karya-karya nyata untuk Agama dan bangsanya, malah lebih memilih untuk menghabiskan masa mudanya untuk sebuah kesia-siaan. 

Semoga keadaan ini tidak membuat kita menjadi lemah, lemah hati, lemah akhlak, lemah kreativitas, lemah kemauan bahkan menjadi lemah iman, semoga kita juga dapat menemukan idola sekaligus teladan yang baik, yang dapat kita contoh akhlaknya, sehinga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bukan hanya sekedar idola yang tidak berakhlak dan tidak patut kita jadikan teladan.
pada akhirnya, jelas tidak semua orang akan menyatakan setuju pada pendapat yang saya tuangkan di tulisan ini, tapi saya mengajak pada semuanya, marilah kita menjadi orang yang mudah menerima nasehat, menjadi orang yang lembut hatinya, bukan malah keras hatinya dan tidak bisa menerima nasehat. Karena bagi orang yang cerdas, tidak ada salahnya berubah, jika itu demi keaikan diri kita sendiri.

Jumat, 07 Juni 2013

Bagaimana Menjadi Pemimpin yang Baik

pemimpin yang baik yang seperti apa ?
Berikut saya sajikan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik (How To Be A Good Leader) dari buku Winning karya Jack and Suzy Welch. Berikut ringkasannya

1. Pemimpin Tidak Pernah Berhenti Untuk Terus Meningkatkan Kinerja Organisasi yang dipimpinnya. Memanfaatkan Setiap Peluang Untuk Mengevaluasi, Mengarahkan dan Membangun Kepercayaan Diri dari dirinya dan semua orang yang dipimpinnya. Manfaatkan sebagian besar waktu dan energi untuk tiga hal tersebut. Evaluasi – Menempatkan the right man on the right place, memberi support dan mengeluarkan orang yang tidak memberikan nilai tambah.Pengarahan – Menjadi pembimbing, memberi kritik, sekaligus membantu bawahannya untuk meningkatkan performa kerjanya dg berbagai cara.Membangun Kepercayaan Diri – Dengan memberi semangat, perhatian dan penghargaan atas pekerjaan bawahannya. Kepercayaan diri bisa memberi energi lebih untuk motivasi berprestasi. 

2. Pemimpin Meyakinkan Orang Untuk Bukan Hanya Melihat Visi, tapi Juga Hidup dan Bernapas dengan Visi Tersebut. Intinya, pemimpin harus menentukan visi teamnya dan membuat itu menjadi kenyataan. Caranya, pertama adalah buat visi itu sejelas mungkin, mudah dimengerti dan dicerna, nggak perlu jargon-jargon rumit, visi harus terus dikomunikasikan setiap saat dan dengan siapa saja. Masalah umum adalah, visi biasanya dibicarakan di tingkat atasan saja dan tidak menurun ke level bawahan, padahal visi hanya bisa dicapai jika semua orang terlibat.

3. Pemimpin ‘Merasuki’ Setiap Orang, Memompa Energi Positif dan Optimisme. Pekerjaan bisa amat berat, dan salah satu fungsi pemimpin adalah melawan tarikan gravitasi negatif dan memberikan aura positif dan optimisme, ini adalah teknik psikologis yang teramat bergantung pada pembawaan pribadi sang pemimpin, dan ini harus diasah jika ingin menjadi pemimpin yang berhasil. 

4. Pemimpin Membangun Kepercayaan dengan ketulusan, keterbukaan dan penghargaan. Bawahan harus mengetahu dimana mereka berdiri, pemimpin juga harus terbuka tentang kondisi usaha yang sebenarnya. Saat masa-masa sulit, pemimpin harus fair mengambil tanggungjawab untuk hal-hal yang salah, namun saat masa-masa kesuksesan, pemimpin harus royal dalam memberikan pujian dan penghargaan.

5. Pemimpin Memiliki Keberanian untuk Membuat Keputusan yang Tidak Populer dan Bernyali Besar. Ada kalanya seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang sulit, seperti memecat pegawai, memotong anggaran, menutup proyek. Dia harus menghadapi berbagai tantangan dan kritik. Disini seorang pemimpin tetap harus menjadi pendengar yang baik dan menjelaskan keadaannya dengan jelas, sekaligus terus maju dengan keputusan tersebut jika memang itu yang terbaik bagi perusahaan. 

6. Pemimpin Selalu Tergerak oleh Rasa Ingin Tahu, Berusaha Mendapatkan Semua Jawaban dan Penjelasan, juga Mengutamakan Aksi Nyata. Intinya, menjadi seorang pemimpin bukan berarti menjadi seseorang yang tahu tentang segala detail. Pemimpin jangan segan-segan terlihat seperti orang bodoh saat menanyakan suatu hal yang tidak dimengertinya kepada bawahan. Setiap diskusi haruslah menggunakan kata-kata tipikal, “What If?”, “Why Not?”, “How Come?” yang semuanya membutuhkan penjelasan panjang untuk mendapatkan pengertian yang sejelas2nya. Pertanyaan2 tersebut bisa menaikkan suatu issue yang membutuhkan penanganan aksi nyata. 

7. Pemimpin Menginspirasi Pengambilan Resiko dan Pembelajaran dengan Memberi Contoh Nyata. Kedua hal ini biasanya manis dalam teori saja. Dalam menghadapi keseharian kerja, seoarang pemimpin harus bisa menjadi contoh bagi bawahannya, tegas namun juga tetap rasional (menerima penjelasan) dan tetap memiliki sense of humor, di satu sisi bawahan tidak menganggap pemimpinnya sebagai monster dan mereka nyaman bekerja dengannya namun juga tetap memiliki batasan yang jelas, intinya pemimpin haruslah baik hati namun tetap berwibawa. 

8. Pemimpin Merayakan Kesuksesan Bersama-Sama Membuat suatu perayaan kecil bersama saat suatu terget diraih kedengarannya kurang professional, namun sebaliknya, selalu ada hal-hal yang bisa dirayakan bersama. Perayaan spontan di kantor bisa membentuk atmosfer positif dan rasa dihargai. Jangan sia-siakan setiap momentum yang bisa dirayakan, dalam jangka panjang hal tersebut bisa membuat team lebih solid dan percaya diri. Work is too much part of life not to recognize moments of achievements. 

Terakhir Jack Welch, menjawab pertanyaan apakah kepemimpinan adalah bakat atau suatu hal yang bisa dipelajari? Jawabannya adalah, dua-duanya! Beberapa karakteristik seperti IQ dan energy, biasanya bawaan sejak lahir, namun di lain sisi, banyak hal-hal yang biasanya dipelajari dari kehidupan nyata dan akademis, kepercayaan diri di rumah, sekolah, dan bidang olahraga, pengalaman organisasi, pelatihan, interaksi dengan lingkungan sosial dan kerja, bagaimana menghadapi suatu kegagalan dan bangkit lagi, dan lain-lain, dengan waktu dan proses, kepemimpinan adalah suatu hal yang bisa diasah.
 SELAMAT MENJADI PEMIMPIN

 thank to :dpdknpikabupatenkotabaru