Pengalaman menulis skripsi

Mau mulai dari mana ya..

Pastinya asslamuaikum wr, wb.

Selamat malam, siang dan pagi..

Hari ini lagi mood nulis nih,

SKRIPSI menurut saya adalah suatu bentuk penelitian yang membutuhkan banyak pengorbanan. ya pengorbanan, baik dari hati, perasaan maupun material. Kata orang buat skripsi bikin perut mual-mual pala pusing dan meriang, oh tidak bagi saya. semanagat semangat dan semnagat. Sejujurnya saya tidak bermaksud menggurui, karena saya yakin banyak teman-teman yang lebih cepat dan lebih hebat penelitiannya dibandingkan penelitian dan skripsi saya. Namun niat saya  sekedar berbagi cerita dalam rangkaian kata dalam runutan paragraf pada artikel ini. Sembari diri yang penuh harap ada nilai manfaat walau hanya secuil saja. 
Mendapatkan pembimbing yang sangat baik adalah harapan semua orang, alhamdulillah, dengan niat yang iklas saya mendapatkan dosen-dosen pembimbing yang sangat baik. Bagaimana dengan pembahas, ehhe waw bapak itu, bapak yang digadang-gadang (kata kakak tingkat) memperlama skripsi dan paling susah buat bimbingan. Itu sih sebelum kenal dengan beliau, sekarang hehe kalo dibilang agak segan sih iya, tapi tidak serumit yang diceritakan kakak tingkat.
Seminar Proposal, kalo dibilang cepet sih nggak ya, dibilang lama juga juga nggak, sedang-sedang saja lah. Buktiknya sebelum saya semianar proposal sudah ada beberapa teman yang seminar proposal dahulu. Bukan bermaksud bilang yang duluan seminar draftnya nggak berkualitas ya. tapi kenapa lama salah satunya ingin proposal saya berkualitas saat dibaca pembahas, gimana pun pembahas saya kan agak sulit.
Tips saja buat temen-temen yang mau nulis skripsi, tanamkan pada otak kalian, kalian bisa, kalian cerdas, dan pakai strategi terbaik. Berbagi info aja ini mah ya, atur strategi kalian sematang mungkin jika temen bisa dimanfaatin kenapa nggak. Toh kita tidak merugikan temen kita kan. Maksudnya seperti. Baik simak baik-baik ya..
ACC proposal pembimbing 1 hanya 3 kali (biasanya 5-9 kali) ACC proposal pembimbing 2 hanya 3 kali (biasanya 7-9 kali)
ACC seminar hasil pembimbing 1 hanya 2 kali (biasanya 9-12 kali) ACC seminar hasil pembimbing 2 hanya 3 kali (biasanya 8-9 kali)

kenapa bisa ?? terkadang kita harus mengalah buat melihat situasi dan keadaan sekitar, ya seperti iytulah strategi yang saya pakai. Banyak temen-temen saya yang sangat sibuk bimbingan sana-sani, nunggu dari pagi sampe sore, sedangkan saya hanya sibuk baca buku cerita, liat film bahkan makan. hehe. Belum lagi saya selalu pulang magrib, sampai temen saya heran"kapan kamu ngerjain skripsnya" tanya salah satu teman. Iya nanti pasti saya selesai, paling cuma 3 kali kalo aku. aku nanti yang selesai duluan begitulah robin dengan gaya khasnya,hehehe (Nggak sombong ini mah, becandaan bilangnya) dan saya yakin perkataan adalah doa, selalu saya jawab seperti itu saat ada pertanyaan yang sama. Pembimbing yang baik, ya iyalah, gimana nggak, seminggu gak kekampus aja disms, dicariin, dan suruh cepet-cepet kasih draft. hehe thaks bunda ku..
Terus...kok bisa hanya 3 kali ini, seperti ceritanya, saat teman-teman saya sudah bimbingan 4-5 kali, selalu saya fotokopy bagaian yang salah dari teman-teman tersebut. Buat apa.. hello cerdas kan. hehe
ya agar tidak mengulang kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya. Awal menyerahkan draft itu penentuan loh buat kalian berapa lama akan di tahan drfatnya. Jika ancur baget itu proposal, ya lama, nah kalo bagus awalnya ini mempermudah jalan selanjutnya karena bapak/ibu dosen yang sudah percaya pada kita. hehe(maaf buat teman-teman yang manfaatkan). Terus saat bimbingan buatlah mereka yakin kalo kita tau semua isi dari draft, halaman sampai daftar pustaka yang digunakan.(ingat kesan awal itu mengalahkan segalanya). Saat dosen pembimbing bertanya jawablah dengan baik, perumpakan saja fakta-fakta yang ada, jangan terlalu banya bumbu janji yang susah. dosen tau kok kemampuan kita sampai mana. Saat suasana sudah terlalu boring, usahakan ngobrol dengan bahasan yang kalian mengerti dan dosen itu tertarik. Usahakan juga agar kalian yang memegang jalanya obrolan, jangan sampai saat bimbingan kalian keenakan ngobrol.
 Untuk masalah bimbingan jangan terpaku dengan jadwal yang telah dibuat, jika dosennya tidak keberatan, bimbingan bisa dilakukan di luar runagan, saya pernah melakukannya ketika selesai seminar temen, dan saat itu saya manfaatkan untuk mendiskusikan beberapa hal yang terkait dengan masalah salam proses penelitian saya, dan ternyata penelitian yang tidak formal tersebut membuahkan banyak masukan untuk progres penelitian saya berikutnya
Selanjutnya dengan membuat target selesainya kapan? jangan sampai terlena dengan tips saya yang pertama menunggu temen 9-10 kali bimbingan dulu baru mulai, usahan kalian sudah mempersiapan segalanya dahulu. Kalian harus lebih cerdas dari temen kalian. dan kalian harus mau lebih capek dari teman kalian. Kalo dikampus bisanya saya bersikap acuh dan tidak mau repot dengan namanya skripsi. tapi ketika sampai rumah jangan tanya, pacar nelpon aja nggak saya angkat. hehehe. Buatlah alur cerita kalian sendiri, jangan sampai kalian jadi pemain pembantu, kalian harus jadi peran utamanya, tapi terkadang harus seolah-olah menjadi peran pembantu, untuk menyakinkan peran pembantu(sesungguhnya) mereka adalah peran utama. (#apaansih#lupakanlah)
 INGGAT modal kepercayaan dosen sangat tinggi kepada kita, maka ACC tidak sesulit yang dibayangkan.
 Gunakan strategi mutualisme dengan dosen pembimbing, kita harus tahu bahwa pekerjaan mereka sangat banyak, maka jika kita bisa meringankan beban pekerjaannya tentu hal itu akan meluluhkan hati beliau meringankan dan membantu mempercepat proses penelitian kita. Itu yang saya rasakan sendiri manfaat dari mutualisme dengan dosen.  
 Kesimpulannya, untuk kemudahan proses penyusunan skripsi selain dibutuhkan niat yang kuat dan membara dalam bentuk motivasi instrinsik diri kita juga dibutuhkan strategi jitu. 

Cukup sekian. semoga bermanfaat. 

Doakan saya mau sidang akhi, semoga lancar dan dipermudah Allah  

Walaikumsalam Wr, Wb.