coretan sederhana yang mempunyai makna luar biasa dari salah satu temen saya Heizlan Muhammad, seorang teman sekaligus abang ke dua saya yang banyak menginspirasi saya menjadi pribadi yang lebih baik.
ya walau banyak ngeselinya,hahaha.
semoga bermanfaat ___
Heizlan Muhammad
Maju Mahasiswa!!!
begitu banyak kontes bakat yang ada di Negeri kita dari beberapa waktu yang lalu hingga saat ini, mulai dari yang berskala Nasional seperti Indonesian Idol, X-factor, Miss Indonesia, dan berbagai program sejenis lainnya, hingga yang berskala Regional seperti kontes Muli Mekhanai di provinsi lampung ini. Belum lagi para idola impor dari berbagai negeri asing yang sengaja disuguhkan di mata rakyat indonesia, Walhasil, mata semua penduduk indonesia disuguhi habis-habisan dengan untuk menonton habis-habisan para idola buatan televisi tersebut.padahal, tanpa kita rasakan, ada sebuah mentalitas yang terbentuk disana, ketika pemirsa dipaksa menerawang ke alam fantasi bersama sang idola. Masyarakat kita memang haus idola. Sosok yang bisa dibanggakan dalam banyak hal. Namun kehausan itu justru disalahgunakan. Barangkali bagi kita hal ini memprihatinkan. Tapi bagi banyak orang biasa saja. Yang jelas, besok kita tahu-tahu sudah kebanjiran idola, yang sayangnya, terpilih bukan karena kualitas kepribadian atau keteladanan.
Di lain pihak, amat langka ada sosok yang dijadikan idola karena keteladanannya. Mungkin sudah saatnya kita kembalikan esensi awal dari idola dan keteladanan, karena pada dasarnya, kedua hal tersebut berkaitan, sudah jelas bagi orang-orang yang cerdas, orang yang tidak dapat diteladani sikapnya, tidak pantas untuk dijadikan idola.
hal tersebut jelas amat menyedihkan, ditengah maraknya gaya hidup hedonis yang melanda generasi muda, termasuk para mahasiswa di kampus, amat dibutuhkan sosok teladan yang mampu mengangkat moral kita, karena pada saat ini, negara tidak membutuhkan generasi muda yang tidak memikirkan kontribusinya untuk negara yang sedang sekarat ini, negara membutuhkan generasi muda yang unggul dan cerdas, bukan hanya unggul dalam bidang akademik, tapi juga unggul dalam hal akhlak, moralitas dan kesungguhan dalam menuntut ilmu dan bekerja.sejarah telah mencatat bagaimana pada masa lalu, begitu banyak idola yang bisa kita jadikan teladan, seperti teladan kita Rasululloh S.A.W, seseorang yang sudah seharusnya kita taruh pada daftar nomor satu idola kita, atau para panglima perang tangguh yang berakhlak mulia, atau para ilmuwan cerdas yang mau mempertaruhkan nyawanya sekalipun demi kemajuan ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, pada masa ini, sungguh amat sangat disayangkan, pada saat masa muda kita ini, yang seharusnya menjadi pembentukan mental dan aklak kita, menjadi orang yang bermental baja dan berakhlak mulia, kita malah disuguhi dengan para idola kacangan, buatan para zionis yahudi yang sama sekali tidak pantas untuk kita teladani. Oleh karena itu jangan heran, jika banyak diantara kita, para mahasiswa, banyak yang menjadi mahasiswa bermental “anak SMA”, mahasiswa yang malah sibuk bersenang-senang sekehendak hatinya, bukannya belajar dengan tekun atau mengembangkan dirinya menjadi seorang entrepreneur tangguh atau seorang pemimpin yang hebat, mahasiswa jenis ini justru tergila-gila dengan kebahagiaan sesaat yang sifatnya menjerumuskan, dia yang menyangka bahwa dirinya telah memanfaatkan masa mudanya dengan baik, justru tidak mengisi masa mudanya dengan karya-karya nyata untuk Agama dan bangsanya, malah lebih memilih untuk menghabiskan masa mudanya untuk sebuah kesia-siaan.
Semoga keadaan ini tidak membuat kita menjadi lemah, lemah hati, lemah akhlak, lemah kreativitas, lemah kemauan bahkan menjadi lemah iman, semoga kita juga dapat menemukan idola sekaligus teladan yang baik, yang dapat kita contoh akhlaknya, sehinga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bukan hanya sekedar idola yang tidak berakhlak dan tidak patut kita jadikan teladan.
pada akhirnya, jelas tidak semua orang akan menyatakan setuju pada pendapat yang saya tuangkan di tulisan ini, tapi saya mengajak pada semuanya, marilah kita menjadi orang yang mudah menerima nasehat, menjadi orang yang lembut hatinya, bukan malah keras hatinya dan tidak bisa menerima nasehat. Karena bagi orang yang cerdas, tidak ada salahnya berubah, jika itu demi keaikan diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar